Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya
Laskar pelangi
tak kan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia selamanya…
Cinta kepada hidup memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
Laskar pelangi
tak kan terikat
waktu jangan berhenti mewarnai jutaan mimpi di bumi
menarilah dan terus tertawa
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersyukurlah pada Yang Kuasa
cinta kita di dunia
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada Yang Kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya
Lagu oleh : Nidji
Bagi sesiapa yang belum menonton filem Indonesia ini (Laskar Pelangi), jom luangkan masa lapang anda untuk menontonnya! Mula-mula memang kebosanan sedikit, tapi jangan lekas jemu kerana banyak pengajaran yang anda akan perolehi jika 'stay' sehingga akhir cerita.
Semangat 'tidak berputus asa' yang ditunjukkan oleh kanak-kanak sekolah serba kekurangan SD Muhammadiyah ini sangat mengagumkan dan perlu dicontohi!
Sinopsis cerita dari Wikipedia :
Cerita terjadi di desa Gantung, Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.
Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.(Untuk sampai ke sekolahnya, Lintang perlu melintasi kawasan habitat seekor buaya yang merbahaya)
Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, (mereka menang setelah mereka menampilkan persembahan ala-ala ritual orang asli). Oleh kerana mereka tidak mempunyai wang untuk membeli pakaian seragam seperti sekolah lain, mereka akhirnya tampil sebagai pemenang dengan hanya memakai daun-daun seperti orang asli ) dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat.
Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi.
::“Jangan Pernah Menyerah, Hiduplah Untuk Memberi Sebanyak-banyaknya bukan Menerima Sebanyak-banyaknya”::
salam..
ReplyDeletekagum bukan melihat ketabahan mereka.. lintang, seorang genius didikan alam yang tidak berputus asa ke sekolah walau hanya berbasikal dan tidak berkasut, dan akhirnya berhenti di tgh jalan tidak dapat meneruskan persekolahan dek masalah keluarga dan terpaksa menyara keluarga..
sangat kreatif bila mereka ber'hungga2!!', kn?? itu la, kerana mereka hidup dlm keadaan begitu, jd kemewahan itu bukanlah penyebab mereka tak boleh persembahkan yg terbaik.. beza dgn org yang sntiasa disogok kemewahan, bile kemewahan itu lenyap, sudah mati akal..
Cerita bagus, tengoklah.. ambil manfaat, tinggalkan mudorot.. wallahu a'lam..
Ada 1 scene yang paling sayu. Masa Bu Mus tu balik nak mengajar anak-anak muridnya selepas berkabung kerana kematian Pak Harfan.. (T_T)
ReplyDeleteSedih yang tertahankan. Cewah...
owh, sy sgt suka cite ni.rasa nak jd pendidik. kagum kerja seorang guru. terima kasih cikgu!
ReplyDelete